Ngawi, panjalu.online – Banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo merendam 168 rumah di Ngawi dengan ketinggian air berkisar antara 50 cm hingga 1,5 meter. Banjir melanda 19 desa di tujuh kecamatan. Sebagian warga terdampak telah diungsikan ke tempat aman.
Dandim 0805 Ngawi Letkol Arh Setu Wibowo menyatakan bahwa pengungsian dilakukan untuk menjaga keselamatan warga. “Sebanyak 168 rumah warga terendam air di atas 1 meter, dan warganya telah diungsikan ke tempat aman,” jelasnya, Rabu (22/1/2025).
Para pengungsi mendapatkan bantuan logistik berupa paket sembako dari Forkopimda Ngawi dan para relawan. Personel TNI, Polri, dan BMKG masih bersiaga untuk mengantisipasi banjir susulan.
Penanganan Infrastruktur
Salah satu langkah strategis yang diambil adalah peninggian jalan di Dusun Pelanglor, Desa Pelanggaram, Kecamatan Kedunggalar. “Akses jalan ke kampung tersebut akan ditinggikan setinggi 2 meter sepanjang 100 meter agar tetap dapat dilalui saat terjadi luapan Sungai Bengawan Solo,” ungkap Wibowo.
Selain itu, upaya pembersihan saluran air dan sungai terus dilakukan untuk mempercepat surutnya genangan. Forkopimda bersama warga bekerja sama untuk memperbaiki sistem pengaliran air di wilayah terdampak.
Data Wilayah Terdampak
Berikut rincian daerah yang terdampak banjir:
Kecamatan Mantingan
- Dusun Talok, Desa Sambirejo: 27 rumah, ketinggian air 40 cm.
Kecamatan Widodaren
- Dusun Wonokerto, Desa Karangbanyu: 7 rumah.
Kecamatan Karanganyar
- Desa Sriwedari: 20 rumah, lahan pertanian 25 ha terendam.
- Desa Sekarjati: 9 rumah, lahan pertanian 10 ha terendam.
- Desa Mengger: 7 rumah, lahan pertanian 10 ha terendam.
Kecamatan Kedunggalar
- Desa Kawu: 56 rumah terdampak di berbagai RT.
- Desa Pelanglor: 63 rumah terdampak di berbagai RT.
Kecamatan Paron
- Dusun Ngale, Desa Ngale: 25 rumah terdampak.
Kecamatan Pitu
- Desa Papungan: 20 rumah.
- Desa Cantel: 60 rumah.
- Desa Ngancar: 3 rumah.
- Desa Banjarbanggi: 1 rumah.
Kecamatan Ngawi
- Kelurahan Karangtengah: 3 rumah terdampak.
Imbauan dan Antisipasi
Wibowo mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama saat puncak musim hujan ini. Selain itu, warga diminta untuk menjaga kebersihan lingkungan dan saluran air guna mencegah banjir lebih lanjut. “Langkah mitigasi dan kerja sama semua pihak sangat penting untuk meminimalkan dampak bencana,” tandasnya.(Red.AL)
Post a Comment