Pekalongan, panjalu.online – Banjir bandang disertai tanah longsor melanda Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Selasa dini hari (21/1/2025). Bencana alam ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin, 20 Januari 2025.
Selain Petungkriyono, banjir juga meredam beberapa wilayah lain, seperti Kedungwuni, Wonopringgo, dan Talun. Namun, kecamatan yang paling parah terdampak adalah Petungkriyono, khususnya Desa Kasimpar, yang mengalami tanah longsor yang mengakibatkan korban jiwa.
Jumlah Korban Meninggal
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar, mengonfirmasi bahwa hingga pagi hari, setidaknya 11 orang telah meninggal dunia akibat bencana tersebut. "Sementara informasi yang meninggal dunia ada 11 orang dan yang sudah ditemukan 4 orang. Ini masih proses evakuasi korban," ujar Akbar saat dihubungi.
Proses pencarian korban terus dilakukan oleh tim relawan dan petugas SAR, dengan video yang tersebar di media sosial menunjukkan beberapa korban telah berhasil ditemukan. Selain itu, beberapa mobil yang terdampak longsor dan banjir juga terlihat terjebak dalam material longsoran.
Penyebab Banjir dan Longsor
Menurut Akbar, hujan deras yang melanda kawasan Kabupaten Pekalongan, terutama wilayah selatan, menjadi penyebab utama banjir bandang dan tanah longsor. Tanah yang sudah jenuh dengan air menyebabkan longsoran di beberapa titik, terutama di Desa Kasimpar, Tlogohendro, dan Gumelem.
"Akses menuju ke Petungkriyono terputus sementara. Pemerintah sedang berupaya membuka akses untuk memberikan bantuan berupa relawan SAR dan logistik," tambahnya.
Bantuan dan Tanggap Darurat
Saat ini, pihak berwenang telah mengerahkan tim SAR untuk melakukan evakuasi dan distribusi bantuan kepada para korban. Pemerintah daerah juga sedang berupaya membuka akses yang terputus agar proses penanganan bencana dapat berjalan lebih cepat.
Bencana ini meninggalkan duka mendalam bagi warga Kecamatan Petungkriyono dan sekitarnya, yang kini harus menghadapi tantangan besar dalam pemulihan dan penyelamatan
Post a Comment