Mentan Andi Amran Sulaiman Optimis Ketahanan Pangan Tetap Stabil di Tengah Cuaca Ekstrem

 


Jakarta, panjalu.online – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan keyakinannya bahwa cuaca ekstrem tidak akan berdampak signifikan terhadap ketahanan pangan Indonesia. Dengan cadangan beras nasional mencapai 2 juta ton, angka ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.

"Insyaallah kita memitigasi risiko dampak, tapi itu tidak akan terlalu signifikan berpengaruh pada ketahanan pangan kita. Stok kita kurang lebih 2 juta ton, tertinggi selama lima tahun," ujar Amran dalam konferensi pers, Kamis (12/12/2024).

Ia juga mengungkapkan bahwa produksi padi selama Agustus, Oktober, dan November 2024 mencatat rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir. Keberhasilan ini, menurutnya, berkat upaya kolaborasi yang dilakukan, termasuk program pompanisasi untuk mengatasi tantangan iklim seperti El Niño dan La Niña.

Target Produksi Beras 2025
Amran menargetkan produksi beras nasional pada 2025 mencapai 32 juta ton, dengan optimisme bahwa kolaborasi berbagai pihak, termasuk dengan TNI Angkatan Darat, akan memperkuat langkah menuju swasembada beras.

"Kolaborasi ini menjadi langkah penting untuk memastikan target produksi 32 juta ton, atau bahkan lebih, dapat tercapai," tegas Amran.

Pompanisasi dan Ketahanan Pangan
Program pompanisasi disebut-sebut sebagai salah satu langkah strategis dalam mitigasi risiko dampak cuaca ekstrem. Program ini memungkinkan petani untuk tetap mempertahankan produktivitas meski menghadapi ancaman iklim yang tidak menentu.

Amran menambahkan, sinergi pemerintah dengan petani, sektor swasta, dan berbagai institusi lainnya menjadi kunci utama dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Dengan cadangan beras yang mencukupi dan strategi mitigasi yang matang, Indonesia diharapkan dapat menjaga stabilitas ketahanan pangan meskipun menghadapi tantangan cuaca ekstrem yang diprediksi terus berlanjut hingga tahun depan.(red.k)

Post a Comment

Previous Post Next Post