Mentan Andi Amran Optimis Program Swasembada Pangan Tingkatkan Produksi Beras Sumatera Utara

 


Jakarta, panjalu.online – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah terus berkomitmen menjalankan program swasembada pangan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi, terutama di wilayah Sumatera Utara (Sumut). Saat melakukan peninjauan langsung ke lahan optimasi (Oplah) di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Mentan Amran menyampaikan optimisme terkait peningkatan produksi beras di kawasan tersebut.

“Saat ini, kami sudah memasuki tahap produksi, di mana lahan Oplah ini sedang digarap oleh kelompok Brigade Swasembada Pangan. Saya optimis, produksi beras di Sumut akan meningkat signifikan,” ujar Amran dalam keterangan tertulis yang diterima pada Rabu (11/12/2024).

Dalam kunjungannya, Amran menyaksikan secara langsung kegiatan pertanaman yang dilakukan oleh Brigade Pangan dengan memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan). Program Oplah ini, yang merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Pupuk Indonesia, Kementerian Pertanian (Kementan), serta pemerintah daerah, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan petani.

"Kami akan terus mengawal program Oplah ini. Kami ingin memastikan bahwa hasilnya segera terlihat dan dapat meningkatkan ketahanan pangan di daerah ini," ujar Mentan.

Amran juga menjelaskan bahwa intensifikasi dilakukan pada lahan eksisting, terutama di Pulau Jawa. Salah satu langkah strategis yang digunakan adalah program darurat pangan dan pompanisasi untuk mengatasi masalah kekeringan lahan, terutama saat El Nino yang panjang. Berkat upaya tersebut, produksi beras Indonesia berhasil meningkat lebih dari 1 juta ton.

“Tahun ini, dengan program pompanisasi, kita berhasil meningkatkan produksi beras kita, meskipun menghadapi tantangan El Nino. Ini adalah solusi cepat yang sangat efektif untuk memastikan ketahanan pangan nasional,” tambah Amran.

Terkait pendanaan, Amran mengungkapkan bahwa total anggaran program Oplah mencapai Rp13 triliun, yang dialihkan dari refocusing anggaran dengan cara memotong biaya perjalanan dinas, renovasi gedung, dan acara seremonial yang dianggap tidak produktif. Dana tersebut digunakan untuk pembelian benih, alsintan, serta kebutuhan pendukung lainnya.

"Anggaran Rp13 triliun ini dialihkan untuk mendukung kebutuhan para petani, agar mereka bisa memaksimalkan potensi produksinya,” jelasnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Heru Tri Widiarto, mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian dan arahan Mentan Amran terhadap pembangunan sektor pertanian di Sumut. Menurut Heru, Sumut mendapat target optimasi lahan (Oplah) seluas 80.752 hektare, dengan 30.442 hektare di antaranya akan dikerjakan pada 2024, tersebar di 14 kabupaten. Untuk tahun 2025, target Oplah di Sumut meningkat menjadi 50.310 hektare.

“Dengan pencapaian 92,7% dari target tanam 2024 yang sudah terealisasi hingga 9 Desember, kami optimis Sumut akan menjadi salah satu lumbung pangan utama di masa depan,” ujar Heru. Pada 2024, Sumut juga menargetkan pembentukan 155 Brigade Pangan, yang diperkirakan akan meningkat menjadi 259 brigade pada tahun 2025.

Program optimasi lahan ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional, memperkuat sektor pertanian, dan membantu petani di Sumatera Utara meraih hasil pertanian yang lebih maksimal.(red.k)

Post a Comment

Previous Post Next Post