Kota Tangerang Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

  


Jakarta, panjalu.online - Penjabat Wali Kota Tangerang, Nurdin, secara resmi menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi untuk mengantisipasi puncak musim penghujan yang berpotensi menyebabkan banjir. Keputusan ini diambil sebagai hasil kajian cepat dan rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno.

Fokus Utama: Mitigasi dan Antisipasi
Menurut Nurdin, langkah ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh pemangku kepentingan di Kota Tangerang. Beberapa langkah konkret yang telah dirancang meliputi:

  1. Pembentukan Posko Gabungan
    • Menyiapkan posko dan personel di titik-titik rawan banjir.
  2. Penguatan Infrastruktur
    • Normalisasi drainase, sungai, embung, dan pembangunan sumur resapan.
    • Perbaikan tanggul dan pengelolaan pintu air.
  3. Sarana dan Prasarana Penunjang
    • Pemeliharaan 1.350 pintu air dan 879 pompa banjir.
    • Pemetaan kawasan rawan, penyediaan dapur umum, posko pengungsian, serta cadangan makanan.
  4. Operasi Rumah Pompa
    • Memastikan semua rumah pompa dapat beroperasi maksimal selama musim hujan.

Kolaborasi Masyarakat dan Pemerintah
Nurdin mengimbau masyarakat untuk turut berkontribusi dalam upaya mitigasi, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan guna mencegah penyumbatan saluran air. Ia juga mengingatkan masyarakat untuk segera melaporkan situasi darurat melalui call center 112 yang siap melayani 24 jam.

Kesiapan Personel dan Peralatan
Sekretaris Daerah Kota Tangerang, Herman Suwarman, menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi untuk mengantisipasi banjir. Sebanyak 284 personel dari BPBD Kota Tangerang telah disiagakan untuk penanganan bencana. Plt Kepala Pelaksana BPBD, Ubaidillah Ansar, memastikan semua personel dalam kondisi siap menghadapi berbagai kemungkinan.

Normalisasi dan Pemeliharaan Infrastruktur
Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Taufik Syahzaeni, menjelaskan langkah-langkah proaktif yang telah dilakukan, seperti:

  • Normalisasi 80 embung dan 60 sungai.
  • Pemeliharaan 8.071 saluran drainase.
  • Kesiapan operasi rumah pompa untuk mendukung kelancaran aliran air.

Harapan ke Depan
Dengan kolaborasi pemerintah dan masyarakat, Kota Tangerang diharapkan mampu mengurangi dampak bencana hidrometeorologi serta menjaga keselamatan dan kesejahteraan warganya selama musim penghujan.(red.k)

Post a Comment

Previous Post Next Post