Jakarta, panjalu.online – Media sosial kembali diramaikan dengan kontroversi melibatkan keluarga seorang pejabat. Kali ini, kasus penganiayaan seorang dokter oleh Sri Meilina, ibu dari Lady Aurellia Pramesti, koas Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), menjadi sorotan. Insiden bermula dari perselisihan terkait jadwal jaga akhir tahun, yang membuat Lady Aurellia mengadu kepada ibunya.
Akibat tindakan tersebut, rekam jejak keluarga Lady Aurellia kini menjadi target investigasi warganet. Tidak hanya sang ibu, perhatian juga mengarah kepada Dedy Mandarsyah, ayah Lady, yang menjabat sebagai pejabat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kalimantan Barat.
Dugaan Korupsi 2016 Kembali Diungkit
Melalui unggahan akun X @TukangBedah00, Dedy Mandarsyah diduga terlibat kasus korupsi pada 2016. Tangkapan layar unggahan lama dari akun Facebook Ir Rafael Saragi menyebutkan adanya dugaan proyek terbengkalai di wilayah kerja Dedy, yakni rekonstruksi jalan Kuansing-Muara Lembu.
"Korupsi kembali di lingkungan SNVT Pelaksanaan Jalan Wil. II Satker Dedy Mandarsyah," tulis unggahan tersebut.
Selain itu, warganet mencurigai peningkatan harta kekayaan Dedy yang dinilai signifikan pada 2016, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Aset yang dilaporkan termasuk apartemen, satu unit mobil CRV 2019 sebagai hadiah, dengan total kekayaan Rp 9 miliar. Namun, rumah keluarga di Palembang tidak tercantum, sehingga memicu dugaan adanya aset tersembunyi.
Warganet Kaitkan dengan Kasus Mario Dandy
Kasus ini memunculkan perbandingan dengan insiden Mario Dandy pada awal 2023, di mana publik menggali kekayaan Rafael Alun Trisambodo, ayah Mario. Warganet beramai-ramai menyebut insiden ini sebagai "Mario Dandy jilid 2."
"Kalau benar, fix bakal jadi Mario Dandy jilid 2," tulis akun @TukangBedah00.
Banyak komentar dari warganet yang menyoroti pola perilaku anak pejabat yang bermasalah, serta menyerukan pengusutan tuntas terhadap dugaan korupsi dan kasus penganiayaan.
Publik Menanti Tindak Lanjut
Kejadian ini menjadi bukti bagaimana pengawasan publik terhadap perilaku pejabat dan keluarga mereka semakin ketat. Kasus ini diharapkan tidak hanya menghasilkan keadilan bagi pihak yang dirugikan, tetapi juga memperlihatkan transparansi dalam penyelesaian dugaan kasus korupsi terkait.
Sejauh ini, belum ada tanggapan resmi dari Dedy Mandarsyah maupun pihak terkait lainnya. Publik kini menantikan langkah hukum yang akan diambil oleh pihak berwenang untuk mengusut kasus penganiayaan dan dugaan korupsi ini.(red.k)
Post a Comment