Gubernur BI Tegaskan Cara Baca QRIS yang Benar: 'Kris', Bukan 'Kiyuris'

 


Jakarta, panjalu.online –  Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, kembali menyoroti pentingnya digitalisasi di sektor keuangan, termasuk pemanfaatan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Dalam seminar nasional KAFEGAMA di Menara BTN, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12/2024), Perry mengingatkan masyarakat mengenai cara membaca QRIS dengan benar.

“Bacanya kris, ya, bukan kiyuris. Kalau kiyuris, nanti Kris Dayanti disebut Kiyuris Dayanti, betul kan?” ujar Perry dengan nada bercanda, yang disambut gelak tawa peserta seminar.

QRIS Mendunia
Saat ini, QRIS telah dapat digunakan di beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. Bank Indonesia juga terus berupaya memperluas jangkauan penggunaan QRIS ke negara-negara lain seperti Jepang, India, dan Dubai.

Perry menjelaskan bahwa pengembangan QRIS antarnegara bertujuan untuk memudahkan transaksi lintas batas. Harapannya, transaksi ini dapat dilakukan secara langsung dengan dana yang langsung masuk ke rekening pengguna tanpa proses yang berbelit.

Dorongan Digitalisasi untuk Investasi
Lebih lanjut, Perry menekankan bahwa digitalisasi di sektor keuangan juga mendukung upaya pendalaman pasar keuangan. Ia berharap masyarakat dapat lebih mudah membeli produk investasi melalui ponsel, sehingga dana yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk hal yang lebih produktif.

“Anak-anak kita punya Rp 100 ribu bukan beli judol (judi online), tapi belinya adalah MBS (Mortgage Backed Security) BTN,” kata Perry menutup pernyataannya.

Dengan pengembangan QRIS dan digitalisasi keuangan yang semakin luas, BI optimistis bahwa Indonesia dapat mempercepat transformasi ekonomi digital sekaligus meningkatkan literasi keuangan masyarakat. (red.k)

Post a Comment

Previous Post Next Post