Bayi Ditemukan Meninggal di Kos Jombang, Polisi Masih Dalami Kasus

 


 Jombang, panjalu.online - Kasus kematian bayi perempuan yang ditemukan di sebuah kamar kos Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Jombang, masih menyisakan misteri. Polisi terus menyelidiki penyebab meninggalnya bayi yang dilahirkan MA (19), seorang perempuan asal Desa Randegansari, Driyorejo, Gresik.

Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, mengungkapkan bahwa MA telah menikah dengan seorang pria di Gresik pada Agustus 2024. Namun, hubungan bayi yang dilahirkan MA dengan suaminya masih menjadi tanda tanya.

“Kami belum bisa memastikan apakah bayi tersebut hasil hubungan dengan suaminya atau dengan orang lain. Saat ini, kami masih menunggu kondisi ibu bayi untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” ujar Margono di Polres Jombang, Jumat (13/12/2024).

Hingga kini, penyebab pasti kematian bayi itu juga belum terungkap. Tim dokter forensik RS Bhayangkara Kediri telah melakukan autopsi pada Kamis (12/12), namun hasilnya belum keluar.

“Autopsi sudah dilakukan, tapi hasilnya masih dalam proses,” tambah Margono.

Kronologi Penemuan

Kematian bayi tersebut diketahui pada Rabu (11/12) sekitar pukul 18.00 WIB. Pemilik kos, Sunardi, merasa curiga setelah melihat pintu kamar MA tertutup rapat dan tidak ada respons dari dalam. Ketika pintu didobrak, ia menemukan lantai kamar berlumuran darah.

Di dalam kamar, bayi perempuan tersebut ditemukan sudah tidak bernyawa, sementara MA dalam kondisi lemah dan segera dilarikan ke rumah sakit. Berdasarkan pemeriksaan awal rumah sakit, bayi tersebut diperkirakan lahir pada usia kandungan 8-9 bulan.

“Kondisi tubuh bayi masih utuh. Usia kandungannya diperkirakan mendekati waktu persalinan,” jelas Margono.

Penyelidikan Berlanjut

Saat ini, polisi telah meminta keterangan dari suami MA dan pemilik kos untuk memperjelas duduk perkara. Namun, keterangan MA sendiri masih ditunda karena kondisi kesehatannya belum stabil.

“Jika kondisi MA sudah membaik, kami akan segera meminta keterangan darinya untuk mengungkap kasus ini,” tegas Margono.

Kasus ini menambah daftar panjang insiden serupa yang membutuhkan perhatian lebih terhadap kesejahteraan ibu hamil, khususnya mereka yang berada dalam situasi sulit. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika mengetahui kasus serupa agar dapat ditangani lebih dini.(red.k)

Post a Comment

Previous Post Next Post