Kondisi Terkini Bocah 9 Tahun yang Dilindas Truk di Tangerang: Korban Selamat, Kericuhan Berlanjut

 


Tangerang – Polisi mengungkapkan kondisi terkini bocah perempuan berinisial ANP (9) yang terlindas truk di Jalan Raya Salembaran, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (8/11/2024). Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho, memastikan bahwa korban selamat dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Saya pastikan bahwa korban selamat. Tadi pagi sudah selesai menjalani operasi, dan kondisinya stabil," kata Zain saat ditemui wartawan pada Sabtu (9/11/2024).

Sebelumnya, beredar informasi di media sosial yang menyebutkan bahwa bocah tersebut meninggal dunia setelah tertabrak truk. Namun, Zain menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar. "Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Korban masih hidup dan sedang dalam perawatan," jelasnya.

Sopir Truk Ditangkap, Positif Narkoba

Polisi telah mengamankan sopir truk yang terlibat dalam kecelakaan tersebut, berinisial DWA (21), yang diketahui positif mengonsumsi narkotika jenis sabu. DWA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Metro Tangerang Kota. "Sopir truk sudah kami amankan dan kini sedang menjalani proses hukum," tambah Zain.

Kericuhan Setelah Kecelakaan

Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Djati Wiyoto Abadhy, menjelaskan bahwa insiden kecelakaan yang melibatkan truk tersebut memicu kericuhan di lokasi. Warga setempat mengungkapkan kekecewaannya terkait pelanggaran aturan jam operasional truk. Mereka menduga kecelakaan terjadi akibat truk yang melintas di luar jadwal yang telah ditentukan dalam Peraturan Bupati (Perbup), yang mengatur jam operasional truk di wilayah tersebut.

"Kami menerima laporan bahwa truk yang melintas tidak sesuai dengan aturan jam operasional yang telah ditetapkan. Hal ini memicu kecelakaan yang menyebabkan kaki bocah itu terlindas, dan warga merasa kesal karena merasa aturan tidak dihormati," ujar Djati.

Aksi Rusuh dan Pembakaran Truk

Kericuhan semakin meluas setelah kecelakaan tersebut. Warga yang marah merusak dan membakar belasan truk yang melintas, sebagai bentuk protes terhadap kejadian tersebut. Polisi langsung turun ke lokasi untuk meredakan ketegangan.

"Saat situasi mulai memanas, kami berupaya untuk mediasi. Warga meminta agar truk yang melintas di luar jam operasional dihentikan untuk sementara waktu. Kami menjanjikan langkah-langkah konkret untuk menertibkan aturan jam operasional truk di wilayah ini," ungkap Djati.

Mediasi dan Penertiban

Sebagai hasil mediasi, pihak kepolisian sepakat dengan perwakilan warga bahwa selama tiga hari ke depan, tidak ada truk yang akan melintas di kawasan tersebut sebagai bentuk empati terhadap korban. "Kami juga akan terus melakukan langkah-langkah untuk penertiban jam operasional truk yang melintas di wilayah ini," kata Djati.

Namun, di tengah situasi yang memanas, Wakapolres Metro Tangerang Kota turut menjadi korban lemparan batu dari warga. Wakapolres mengalami luka pada bagian kepala dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Penyelidikan Lanjutan

Polisi terus menyelidiki kejadian ini, termasuk mencari tahu lebih lanjut mengenai penyebab kecelakaan dan kericuhan yang mengikuti. Pihak kepolisian berjanji akan menindak tegas para pelaku perusakan dan pengrusakan fasilitas umum yang terjadi selama kericuhan.

"Proses hukum akan terus berjalan. Kami akan menindak siapa pun yang melakukan tindakan anarkis atau merusak fasilitas umum," tegas Kombes Zain.

Sementara itu, keluarga korban dan warga setempat berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi, dan agar aturan mengenai jam operasional truk ditegakkan dengan lebih ketat demi keamanan bersama.(red.A)

Post a Comment

Previous Post Next Post